Hanya tuhan yang tahu, apa yang ada di kepala laki-laki saat mengatakan cinta pada istrinya
~Istana Kedua, Asma Nadia~
Dua hari ini, entah kenapa saya tergerak membaca novel Mira W yang berjudul Perempuan Kedua yang sudah lama mendekam di folder Ebook. Keesokan harinya, saya melanjutkan membaca novel Asma Nadia yang berjudul Istana Kedua. Tema yang sama namun dari sudut pandang dan akhir yang berbeda. Saya selalu suka novel-novel Mira W tapi ending novel Perempuan Kedua bagi saya terlalu tragis. (Oh ya, ngomong-ngomong, kenapa ya sampul novel-novel Mira.W selalu bergambar bunga ?) Sementara untuk novel Istana Kedua, endingnya harus ditebak melalui sebuah paragraf dan lima baris kalimat penutup. Tapi siapapun yang membaca, pasti tahu akan kemana akhir cerita itu. Yeah, saya memang tidak akan sepenuhnya paham, toh saya belum menikah. Tapi rasanya tetap menyakitkan. Salut atas kebesaran jiwa mbak Asma Nadia ketika menulis akhir cerita. Terima kasih, banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari novel ini.