Medan perang telah terbentang
Bilah pedang telah terhunus
Beranikah engkau mengadapinya ?
Sekuat apa kau akan bertahan ?
Terkadang manusia belajar sesuatu dari hal yang menjadi kebalikannya.
Seperti Ikal yang belajar menghargai hidup dari Bodenga yang justru
membenci dan mengakhiri hidupnya sendiri. Kadang, kita belajar
mempertahankan diri bukan dari mereka yang mampu melakukannya. Tapi
justru sebaliknya, sambil memohon agar tidak menjadi salah satu di
antaranya. Memang bukanlah hal yang mudah untuk bertahan di tengah arus
yang semakin deras. Saat segalanya menjadi lebur tanpa warna yang tegas
memberi batas. Bukan hal yang mudah ketika melihat sekeliling dan satu
per satu telah jatuh tersungkur. Meninggalkan prinsip yang dulu ia
perjuangkan mati-matian. Meninggalkan ilmu seakan-akan tidak pernah
mendapatkannya. Meninggalkanmu yang dulu pernah berjuang bersama-sama.
Tapi tak perlu menanyakan mengapa karena
semua kembali pada kehendak Pemilik Langit yang tak bisa ditawar. Kau
hanya perlu meminta diteguhkan, Dia-lah yang memutuskan.
Kepada Engkau yang memegang hati di antara jari-jari dan membolak-balikkannya,
teguhkankan aku di jalan ini. Tinggalkan keimanan dan
keistiqomahan padaku. Jangan pernah cabut ia, kumohon jangan pernah.