Anime ini sudah lama tersimpan di hardisk. Entah dicopy dari siapa. Tapi
belum pernah dinonton sampai beberapa waktu lalu. Niat nonton pun awalnya
karena galau ditinggal Ryuzaki di Death Note episode 24 (kalau tidak salah). Jadi
sebagai penawar, dicobalah menonton anime ini. Bukannya dapat penawar, yang ada
malah tambah nyesekkk. Karena tidak mau lama-lama mempersuram diri, maka
diputuskan untuk ditulis. Hahaha…
Itsumo miteita, chikai you de tookute
Itsu datte, todokanai…
~Ray, Ebb and Flow~
Manusia terbagi menjadi dua, manusia lautan dan manusia daratan. Manusia
lautan tinggal di bawah laut (iyalah, masa di luar angkasa). Ada beberapa desa bawah
laut yang tersebar di seluruh Jepang. Manusia lautan memiliki Ena di permukaan
kulitnya, yang membuat mereka bisa bernapas di dalam air. Dan membuat air di
permukaan tubuh dan pakaian mereka kering dalam waktu singkat. Untuk sebuah
alasan yang belum jelas, hubungan antara manusia lautan dan manusia daratan
tidak begitu akur.
Hikari, Manaka, Chisaki dan Kaname adalah manusia lautan yang bersahabat
sejak kecil. Mereka akan memulai hari pertama sekolah di daratan. Sekolah
mereka yang lama sudah ditutup. Ketika akan mencapai permukaan, tiba-tiba saja
Manaka terperangkap jaring nelayan yang sedang melaut. Saat itulah pertama
kalinya Manaka bertemu dengan Tsumugu, manusia daratan yang kelak akan menjadi
teman kelasnya. Hikari adalah remaja laki-laki yang emosian dan sering tidak
berpikir ketika bertindak. Tapi begitu-begitu, dia itu penerus penjaga kuil
dewa laut. Tanggung jawab yang diembannya besar. Manaka digambarkan sebagai
gadis yang polos, ceria, dan lucu. Chisaki sebaliknya, tenang, dewasa dan
cantik. Adapun Kaname adalah antitesis dari karakter Hikari. Tsumugu ? Oh… yang
satu ini memiliki semua kualifikasi karakter yang sering disebut kakkoi. Kepala
dingin, hemat bicara, minim ekspresi dan to the point. Awalnya saya pikir anime ini tentang
petualangan sekelompok remaja. Tapi setelah sampai episode 2, ditambah OSTnya semakin
mengesankan kalau anime ini ber-genre romance sedih. Bagi yang sudah lama tidak
merasakan patah hati, mungkin anime bisa jadi referensi.
Supaya lebih clear, akan saya jelaskan alur kontroversi hati dalam anime
ini. Btw, biarpun tokohnya adalah remaja SMP, tapi masih cocok dinonton oleh mereka
yang bukan remaja lagi. Pokoknya yang kategori young lah, kayak saya, twenty seven my age.
Jadi tidak perlu mempertakut atau mempermalaskan diri karena besar kemungkinan
anime ini akan membuatmu labil perasaan. Nah, kontroversi hati dimulai dari
cinta pentagon antara tokoh-tokohnya. Masing-masing mengalami cinta sepihak,
cinta yang hanya bisa digapai sebatas punggung. Hikari menyukai Manaka. Tapi
Manaka menyukai Tsumugu sejak pertama kali terperangkap jaring laba-labanya, eh
jaring ikannya. Sementara itu Chisaki ternyata menyukai Hikari. Adapun Kaname
sudah menyukai Chisaki sejak lama. *Kisah macam apa ini sebenarnya?* Masing-masing
menyimpan baik-baik perasaan mereka. Meski sadar tidak bisa begitu selamanya.
Lambat laun akan ada yang menangis. Akan ada yang patah hati. Hanya masalah
waktu.
Hubungan kelima tokoh dibalut dengan konflik antara daratan dan lautan.
Ada aturan yang berlaku bahwa manusia lautan tidak boleh menikah dengan manusia
daratan. Yang melanggar akan diusir dari desa. Keturunan campuran tidak
memiliki Ena di permukaan kulitnya. Itu berarti populasi manusia lautan akan
terus berkurang jika mereka menikah dengan manusia daratan. Kalau jumlah itu
terus menyusut, maka dewa laut akan mengambil langkah pencegahan, menidurkan
manusia lautan selama beberapa waktu (tidak jelas sampai kapan). Waktu akan
terhenti pada mereka yang berhibernasi. Meski tidur bertahun-tahun, mereka
tidak akan bertambah tua saat terbangun.
Sebenarnya banyak yang perlu diceritakan terkait hibernasi, juga sejarah
terbentuknya manusia lautan dan manusia daratan. Tapi dinonton langsung akan
lebih baik. Singkatnya, waktu hibernasi semakin dekat. Kaname adalah orang
pertama yang menyatakan perasaannya. Tidak ada yang menjamin bahwa mereka akan
terbangun bersamaan setelah hibernasi. Jadi sebaiknya dinyatakan sebelum
terlambat, begitu pikirnya. Karena Kaname lah, akhirnya Hikari juga menyatakan
perasaannya pada Manaka, dan di saat yang sama, Chisaki menyatakan perasaannya
pada Hikari. Sementara itu, Manaka berenang ke daratan menemui Tsumugu, juga
ingin menyatakan sesuatu. Sampai bagian ini, sungguh saya lelah menonton.
Kesimpulan saya paling-paling ada dua alternatif akhir cerita. Pertama, Manaka
akan bersama Tsumugu, lalu Hikari berpaling ke Chisaki dan Kaname mungkin akan
sendiri seumur hidupnya. Kedua, Manaka akan bersama Hikari, lalu Chisaki akan
berpaling ke Kaname dan Tsumugu dapat orang lain entah siapa.
Ternyata masih terlalu dini untuk menyimpulkan, apalagi kalau baru
sampai episode 13. Di episode 13 diceritakan upacara adat persembahan Nona Kayu
yang mereka adakan dibantu oleh Uroko-sama. Uroko-sama ini semacam kaki tangan
atau bagian tubuh dari dewa laut. Di tengah upacara, muncul gelombang. Chisaki
dibantu Kaname menyelamatkan Tsumugu yang terseret gelombang. Sementara itu Hikari
mengikuti Manaka yang berusaha menyelamatkan Akari, kakak Hikari. Tepat setelah
Chisaki, Tsumugu dan Kaname naik ke kapal, gelombang datang lagi dan menyeret
Kaname. Sehingga tersisa Chisaki dan Tsumugu. Setelah itu dewa laut menidurkan
semua manusia lautan dan menyembunyikan desa itu sehingga tidak seorang pun
bisa menemukannya.
“Pasti aku tidak bisa dapatkan lagi mata yang seperti
itu. Tubuhku terus tumbuh dewasa. Juga banyak hal yang terus berkurang. Apa
jadi dewasa itu artinya kehilangan banyak hal berharga ?”
(Chisaki)
“Mungkin. Tapi untuk menutupi kehilangan itu,
kau bisa isi dengan sesuatu yang baru."
(Tsumugu)
Lima tahun berlalu sejak kejadian itu. Tidak ada lagi yang pernah
melihat desa lautan. Tidak ada yang tahu sampai kapan Hikari, Manaka, Kaname
dan semua penduduk laut akan tertidur. Chisaki menjadi satu-satunya dari
keempat sahabat itu yang tinggal di daratan. Ia ditampung di rumah Tsumugu.
Iya, Tsumugu. Si tokoh paling berkepala dingin, paling to the point dan paling
tanpa ekspresi. Sungguh tak disangka. Dari sini saya mulai cemas sekaligus
senang menebak akhir cerita. Benar-benar di luar perkiraan. Tapi lebih suka
alternatif yang ketiga ini. Setelah itu satu per satu ketiga anak lautan itu
terbangun, mulai dari Hikari, lalu Kaname, kemudian disusul Manaka. Mereka
tidak berubah, masih seumuran remaja SMP. Sementara Chisaki dan Tsumugu sudah lulus
SMA dan menjadi mahasiswa. Nah, bagaimana akhir kisahnyanya ? Bagaimana pula penyelesaian
konflik antara daratan dan lautan ?
Cinta itu layaknya lautan
Kelembutannya. Keindahannya. Keegoisannya. Juga
sakitnya.
Walau begitu, lautan selamanya indah
~Manaka~
Terus terang, dibanding Kimi no Nawa-nya Makoto Shinkai yang sempat booming beberapa waktu lalu, saya lebih nyesek nonton anime ini. Padahal ending-nya sempurna. Tapi
setelah diingat-ingat, mungkin karena tiga hal ini. Pertama, karena Chisaki
satu-satunya yang menjadi dewasa, sementara ketiga sahabatnya tetap sama seperti
lima tahun yang lalu. Ditinggalkan waktu lebih menyesakkan dibanding ditinggalkan
kereta. Kita kehilangan banyak hal ketika beranjak dewasa. Kedua, karena Kaname.
Saya sampai nepuk-nepuk dada saking nyeseknya sama tokoh ini. Paling baik,
paling dewasa, paling banyak berkorban, tapi menjadi yang paling kehilangan dan
paling kesepian. Dan ketiga, karena Tsumugu. Yang ini saya tidak tahu
alasannya. Ada sesuatu dari tokoh ini yang tertinggal lama di pikiran saya.
Tapi entah apa.
Hal lain
yang menarik dari anime ini adalah artwork-nya, terutama penggambaran dunia
bawah lautnya. Anak-anak pulau yang besar dikelilingi lautan dan sering
berfantasi hidup di bawah laut akan menyukai artwork anime ini. Beberapa pesan yang mungkin bisa diterjemahkan dari
anime ini adalah pertama, meski sesuatu yang selalu kau pandangi dari kejauhan terlihat
begitu indah, tapi yang terbaik bagimu adalah sesuatu yang selama ini selalu
ada di dekatmu. Kedua, jika kau menyukai sesuatu, dan di kemudian hari
perasaanmu masih sama, itu tidak masalah. Namun jika di kemudian hari kau
berhenti menyukainya, itu pun tak masalah. Biarkan mengalir