20 May 2017

Nagi no Asukara


Anime ini sudah lama tersimpan di hardisk. Entah dicopy dari siapa. Tapi belum pernah dinonton sampai beberapa waktu lalu. Niat nonton pun awalnya karena galau ditinggal Ryuzaki di Death Note episode 24 (kalau tidak salah). Jadi sebagai penawar, dicobalah menonton anime ini. Bukannya dapat penawar, yang ada malah tambah nyesekkk. Karena tidak mau lama-lama mempersuram diri, maka diputuskan untuk ditulis. Hahaha… 

Itsumo miteita, chikai you de tookute 
Itsu datte, todokanai… 
~Ray, Ebb and Flow~ 

Manusia terbagi menjadi dua, manusia lautan dan manusia daratan. Manusia lautan tinggal di bawah laut (iyalah, masa di luar angkasa). Ada beberapa desa bawah laut yang tersebar di seluruh Jepang. Manusia lautan memiliki Ena di permukaan kulitnya, yang membuat mereka bisa bernapas di dalam air. Dan membuat air di permukaan tubuh dan pakaian mereka kering dalam waktu singkat. Untuk sebuah alasan yang belum jelas, hubungan antara manusia lautan dan manusia daratan tidak begitu akur. 

Hikari, Manaka, Chisaki dan Kaname adalah manusia lautan yang bersahabat sejak kecil. Mereka akan memulai hari pertama sekolah di daratan. Sekolah mereka yang lama sudah ditutup. Ketika akan mencapai permukaan, tiba-tiba saja Manaka terperangkap jaring nelayan yang sedang melaut. Saat itulah pertama kalinya Manaka bertemu dengan Tsumugu, manusia daratan yang kelak akan menjadi teman kelasnya. Hikari adalah remaja laki-laki yang emosian dan sering tidak berpikir ketika bertindak. Tapi begitu-begitu, dia itu penerus penjaga kuil dewa laut. Tanggung jawab yang diembannya besar. Manaka digambarkan sebagai gadis yang polos, ceria, dan lucu. Chisaki sebaliknya, tenang, dewasa dan cantik. Adapun Kaname adalah antitesis dari karakter Hikari. Tsumugu ? Oh… yang satu ini memiliki semua kualifikasi karakter yang sering disebut kakkoi. Kepala dingin, hemat bicara, minim ekspresi dan to the point. Awalnya saya pikir anime ini tentang petualangan sekelompok remaja. Tapi setelah sampai episode 2, ditambah OSTnya semakin mengesankan kalau anime ini ber-genre romance sedih. Bagi yang sudah lama tidak merasakan patah hati, mungkin anime bisa jadi referensi. 

Supaya lebih clear, akan saya jelaskan alur kontroversi hati dalam anime ini. Btw, biarpun tokohnya adalah remaja SMP, tapi masih cocok dinonton oleh mereka yang bukan remaja lagi. Pokoknya yang kategori young lah, kayak saya, twenty seven my age. Jadi tidak perlu mempertakut atau mempermalaskan diri karena besar kemungkinan anime ini akan membuatmu labil perasaan. Nah, kontroversi hati dimulai dari cinta pentagon antara tokoh-tokohnya. Masing-masing mengalami cinta sepihak, cinta yang hanya bisa digapai sebatas punggung. Hikari menyukai Manaka. Tapi Manaka menyukai Tsumugu sejak pertama kali terperangkap jaring laba-labanya, eh jaring ikannya. Sementara itu Chisaki ternyata menyukai Hikari. Adapun Kaname sudah menyukai Chisaki sejak lama. *Kisah macam apa ini sebenarnya?* Masing-masing menyimpan baik-baik perasaan mereka. Meski sadar tidak bisa begitu selamanya. Lambat laun akan ada yang menangis. Akan ada yang patah hati. Hanya masalah waktu. 

Hubungan kelima tokoh dibalut dengan konflik antara daratan dan lautan. Ada aturan yang berlaku bahwa manusia lautan tidak boleh menikah dengan manusia daratan. Yang melanggar akan diusir dari desa. Keturunan campuran tidak memiliki Ena di permukaan kulitnya. Itu berarti populasi manusia lautan akan terus berkurang jika mereka menikah dengan manusia daratan. Kalau jumlah itu terus menyusut, maka dewa laut akan mengambil langkah pencegahan, menidurkan manusia lautan selama beberapa waktu (tidak jelas sampai kapan). Waktu akan terhenti pada mereka yang berhibernasi. Meski tidur bertahun-tahun, mereka tidak akan bertambah tua saat terbangun. 

Sebenarnya banyak yang perlu diceritakan terkait hibernasi, juga sejarah terbentuknya manusia lautan dan manusia daratan. Tapi dinonton langsung akan lebih baik. Singkatnya, waktu hibernasi semakin dekat. Kaname adalah orang pertama yang menyatakan perasaannya. Tidak ada yang menjamin bahwa mereka akan terbangun bersamaan setelah hibernasi. Jadi sebaiknya dinyatakan sebelum terlambat, begitu pikirnya. Karena Kaname lah, akhirnya Hikari juga menyatakan perasaannya pada Manaka, dan di saat yang sama, Chisaki menyatakan perasaannya pada Hikari. Sementara itu, Manaka berenang ke daratan menemui Tsumugu, juga ingin menyatakan sesuatu. Sampai bagian ini, sungguh saya lelah menonton. Kesimpulan saya paling-paling ada dua alternatif akhir cerita. Pertama, Manaka akan bersama Tsumugu, lalu Hikari berpaling ke Chisaki dan Kaname mungkin akan sendiri seumur hidupnya. Kedua, Manaka akan bersama Hikari, lalu Chisaki akan berpaling ke Kaname dan Tsumugu dapat orang lain entah siapa. 

Ternyata masih terlalu dini untuk menyimpulkan, apalagi kalau baru sampai episode 13. Di episode 13 diceritakan upacara adat persembahan Nona Kayu yang mereka adakan dibantu oleh Uroko-sama. Uroko-sama ini semacam kaki tangan atau bagian tubuh dari dewa laut. Di tengah upacara, muncul gelombang. Chisaki dibantu Kaname menyelamatkan Tsumugu yang terseret gelombang. Sementara itu Hikari mengikuti Manaka yang berusaha menyelamatkan Akari, kakak Hikari. Tepat setelah Chisaki, Tsumugu dan Kaname naik ke kapal, gelombang datang lagi dan menyeret Kaname. Sehingga tersisa Chisaki dan Tsumugu. Setelah itu dewa laut menidurkan semua manusia lautan dan menyembunyikan desa itu sehingga tidak seorang pun bisa menemukannya. 

“Pasti aku tidak bisa dapatkan lagi mata yang seperti itu. Tubuhku terus tumbuh dewasa. Juga banyak hal yang terus berkurang. Apa jadi dewasa itu artinya kehilangan banyak hal berharga ?” 
 (Chisaki) 
Mungkin. Tapi untuk menutupi kehilangan itu, kau bisa isi dengan sesuatu yang baru."
(Tsumugu) 

Lima tahun berlalu sejak kejadian itu. Tidak ada lagi yang pernah melihat desa lautan. Tidak ada yang tahu sampai kapan Hikari, Manaka, Kaname dan semua penduduk laut akan tertidur. Chisaki menjadi satu-satunya dari keempat sahabat itu yang tinggal di daratan. Ia ditampung di rumah Tsumugu. Iya, Tsumugu. Si tokoh paling berkepala dingin, paling to the point dan paling tanpa ekspresi. Sungguh tak disangka. Dari sini saya mulai cemas sekaligus senang menebak akhir cerita. Benar-benar di luar perkiraan. Tapi lebih suka alternatif yang ketiga ini. Setelah itu satu per satu ketiga anak lautan itu terbangun, mulai dari Hikari, lalu Kaname, kemudian disusul Manaka. Mereka tidak berubah, masih seumuran remaja SMP. Sementara Chisaki dan Tsumugu sudah lulus SMA dan menjadi mahasiswa. Nah, bagaimana akhir kisahnyanya ? Bagaimana pula penyelesaian konflik antara daratan dan lautan ? 

Cinta itu layaknya lautan 
Kelembutannya. Keindahannya. Keegoisannya. Juga sakitnya. 
Walau begitu, lautan selamanya indah 
~Manaka~ 

Terus terang, dibanding Kimi no Nawa-nya Makoto Shinkai yang sempat booming beberapa waktu lalu, saya lebih nyesek nonton anime ini. Padahal ending-nya sempurna. Tapi setelah diingat-ingat, mungkin karena tiga hal ini. Pertama, karena Chisaki satu-satunya yang menjadi dewasa, sementara ketiga sahabatnya tetap sama seperti lima tahun yang lalu. Ditinggalkan waktu lebih menyesakkan dibanding ditinggalkan kereta. Kita kehilangan banyak hal ketika beranjak dewasa. Kedua, karena Kaname. Saya sampai nepuk-nepuk dada saking nyeseknya sama tokoh ini. Paling baik, paling dewasa, paling banyak berkorban, tapi menjadi yang paling kehilangan dan paling kesepian. Dan ketiga, karena Tsumugu. Yang ini saya tidak tahu alasannya. Ada sesuatu dari tokoh ini yang tertinggal lama di pikiran saya. Tapi entah apa. 

Hal lain yang menarik dari anime ini adalah artwork-nya, terutama penggambaran dunia bawah lautnya. Anak-anak pulau yang besar dikelilingi lautan dan sering berfantasi hidup di bawah laut akan menyukai artwork anime ini. Beberapa pesan yang mungkin bisa diterjemahkan dari anime ini adalah pertama, meski sesuatu yang selalu kau pandangi dari kejauhan terlihat begitu indah, tapi yang terbaik bagimu adalah sesuatu yang selama ini selalu ada di dekatmu. Kedua, jika kau menyukai sesuatu, dan di kemudian hari perasaanmu masih sama, itu tidak masalah. Namun jika di kemudian hari kau berhenti menyukainya, itu pun tak masalah. Biarkan mengalir
 
;