23 March 2013

Nokturno

Semesta bergerak perlahan

Segala yang membungkus luka, tiada
Segala yang mengurai duka, percuma
Merah senja pun mengendap
Matahari berangkat dan lengkap

Semesta bergerak perlahan

Angin mati dalam suntuk rahasia
Ketika itu ada yang kembali
Mengindera bintang-bintang
Mengindera pijar-pijar suara

Mengindera engkau yang gaib
Antara langit
Puisi
Dan rasa sakit


*Salah satu puisi  karya Muhary Wahyu Nurba dalam Sekuntum Cahaya

 
;