Segala yang membungkus luka, tiada
Segala yang mengurai duka, percuma
Merah senja pun mengendap
Matahari berangkat dan lengkap
Semesta bergerak perlahan
Angin mati dalam suntuk rahasia
Ketika itu ada yang kembali
Mengindera bintang-bintang
Mengindera pijar-pijar suara
Mengindera engkau yang gaib
Antara langit
Puisi
Dan rasa sakit
*Salah satu puisi karya Muhary Wahyu Nurba dalam Sekuntum Cahaya