Tidak semua orang mampu mengungkapkan pikir dan
rasanya lewat ucapan. Karenanya sebagian memilih cara lain. Lewat tulisan,
lewat lukisan, lewat senyuman bahkan kadang, hanya lewat tatapan. Dan
beruntunglah bila ada yang mampu memaknai bahasa mata. Karena bahkan mata pun,
punya tirai yang tak semua orang mampu menyingkapnya. Suatu waktu kau dipertemukan
sepasang mata yang jujur dan apa adanya. Di lain waktu, kau bertemu dengan mata
yang polos dan kekanak-kanakan. Kemudian, ada masa kau bertemu dengan sepasang
mata yang jauh. Melihat matanya, kau menyadari bahwa jauh bukan lagi persoalan
jarak. Bahwa ada orang-orang yang tak mampu kita jangkau, meski ia terpaut hanya
dua langkah kaki.