Pagi ini, saat menonton TV, saya takjub menyaksikan salah satu jenis beladiri yang menggunakan golok. Namanya Golok Seliwa. Saat itu ada seorang bapak yang merupakan guru dari seni bela diri ini. Kalau tidak salah namanya Babe Husein. Saat diwawancarai dia menyebutkan bahwa awalnya dia tidak berniat untuk mengajarkan golok seliwa pada orang di luar garis keturunannya karena Golok Seliwa adalah seni beladiri yang sudah turun temurun. Tapi karena anak-anak dan saudaranya tidak ada yang tertarik mempelajari seni beladiri tersebut sehingga demi menjaga agar tidak punah, dia pun mulai mengajarkan golok seliwa pada orang lain.
Selama ini saya tidak pernah tertarik pada golok karena bagi saya pedang samurai jauh lebih keren. Tapi setelah menyaksikan bagaimana kemampuan babe husain dan para muridnya melakukan gerakan-gerakan golok seliwa, saya benar-benar kagum. Keren sekali. Gerakannya cepat dan luwes seakan-akan menyembunyikan golok. Awalnya golok itu masih dalam sarung, eh tiba-tiba setelah beberapa gerakan, goloknya sudah keluar dari sarungnya. Yang awalnya di tangan kiri entah kenapa beberapa detik kemudian sudah pindah ke tangan kanan. Saya tidak melihat kapan golok itu pindah saking cepatnya gerakan mereka. Yang paling mengagumkan adalah gerakan menyembunyikan golok. Hanya dalam beberapa detik, golok yang sebelumnya masih dalam sarung kemudian sudah berada di leher lawan. Benar-benar membuat konsentrasi lawan pecah. Pokoknya keren. Saya tidak bisa mendeskripsikannya dengan baik. Intinya...keren. Beberapa dari murid bapak itu adalah anak-anak perempuan. Mereka melakukan gerakan silat ini seperti orang yang menari dan memakai golok. Luwes dan cepat. Pokoknya keren...keren...
Terakhir, saya sepakat sama presenternya bahwa seni beladiri ini harus dilestarikan. Jangan mengaku anak bangsa kalau tidak bisa mencintai budaya sendiri.