Dua tahun lalu saya menemukan sebuah blog pribadi yang isinya, apa ya tepatnya...keren. Yah, sangat keren. Awalnya saya hanya membaca postingan yang lucu-lucu saja karena kebanyakan tulisannya berat-berat, lebih berat dari sekarung beras. Tapi lama kemudian saya jadi penasaran dengan tulisannya yang lain. Jadilah saya mendownload seluruh isi blog itu dan menghabiskan waktu seminggu untuk membaca semuanya. Sebagian besar tulisannya sering membuat kepala saya pening bahkan kadang mual-mual mencerna isinya. Yah, otak saya memang lamban. Dan gara-gara membaca blog ini jugalah saya sering menunda bertemu dengan dosen pembimbing, menolak ajakan teman untuk jalan-jalan, bahkan seharian bisa tidak keluar rumah. Ini memang keterlaluan, tapi saya sudah meniatkan untuk terlebih dahulu membaca habis tulisannya yang mencapai ratusan itu.
Singkat kata, seluruh postingnya saya khatamkan walau hanya sedikit yang bisa tersimpan di memori otak. Dalam banyak hal, saya tidak sependapat bahkan kadang geram dengan pemikirannya. Tapi seringkali pula tulisannya membuat saya merenung dan mengangguk-angguk setuju. Malah -ah, saya malu mengakuinya- saya pernah menangis karena tulisannya. Entah kenapa seperti ada yang hilang pada diri orang itu. Saya juga tidak tahu apa, mungkin hanya pendapat subjektif saya saja. Tapi rasanya seperti ada kesedihan yang selalu terselip di antara tulisan-tulisannya. Jujur saja orang ini adalah blogger favorit saya. Dan karena orang ini pula, untuk pertama kalinya saya mulai menulis di blog. Boleh dibilang dia banyak memberikan inspirasi buat saya.
Singkat kata, seluruh postingnya saya khatamkan walau hanya sedikit yang bisa tersimpan di memori otak. Dalam banyak hal, saya tidak sependapat bahkan kadang geram dengan pemikirannya. Tapi seringkali pula tulisannya membuat saya merenung dan mengangguk-angguk setuju. Malah -ah, saya malu mengakuinya- saya pernah menangis karena tulisannya. Entah kenapa seperti ada yang hilang pada diri orang itu. Saya juga tidak tahu apa, mungkin hanya pendapat subjektif saya saja. Tapi rasanya seperti ada kesedihan yang selalu terselip di antara tulisan-tulisannya. Jujur saja orang ini adalah blogger favorit saya. Dan karena orang ini pula, untuk pertama kalinya saya mulai menulis di blog. Boleh dibilang dia banyak memberikan inspirasi buat saya.