23 June 2012

Menginginkan Keinginan

Pagi tadi saya membaca sebuah tulisan yang membuat saya galau seharian. Sepanjang perjalanan hari ini kepala saya dipenuhi oleh tulisan itu. Mungkin terdengar sederhana, tapi tidak semua bahkan mungkin sebagian besar orang tidak bisa melakukannya. Tulisan itu mengulas sedikit tentang arti kebahagiaan. Penulisnya menyimpulkan bahwa kebahagiaan baginya adalah jika kita benar-benar mengetahui apa yang kita inginkan.

Saya kadang merasa kacau dengan diri sendiri. Saat kecil saya sering panik jika ditanya oleh guru, “Kamu ingin jadi apa ?”. Dan jawaban yang saya berikan selalu berubah. Kadang saya bilang ingin jadi guru (ini jawaban umum). Kadang bilang ingin jadi arkeolog (ini gara-gara Rei) bahkan pernah bilang ingin jadi astronom (ini karena kecintaan saya pada bulan dan benda-benda yang muncul di langit malam).

Berbicara tentang keinginan, saya pernah punya keinginan konyol untuk tinggal di bulan . Keinginan ini muncul setelah nonton film science fiction yang saya sudah tidak ingat lagi judulnya. Ending film itu memperlihatkan sebuah pesawat luar angkasa yang sudah tidak bisa kembali ke bumi dan terus bergerak menuju matahari sampai kehabisan bahan bakar. Di dalam pesawat itu tertinggal seorang wanita yang memandang ke luar melalui jendela, menunggu kematiannya. Beberapa tahun kemudian, saya menonton sebuah anime berjudul Gundam. Saya jadi sering berpikir bahwa hidup di luar angkasa seperti yang digambarkan dalam anime ini pasti sangat menyenangkan.

Katanya, orang-orang lebih banyak mengetahui apa yang tidak mereka inginkan dibanding apa yang mereka inginkan. Kita hidup di dunia yang selalu menuntut dengan ribuan pertanyaan. Ingin masuk sekolah mana, nanti lanjut kuliah dimana, pilih jurusan apa, IPK-nya berapa, kapan skripsinya selesai, kapan wisudanya, kapan kerja, kerja di mana, gajinya berapa, kapan menikah, kapan punya anak, mau punya anak berapa, anaknya sudah kelas berapa, anaknya dapat ranking berapa dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan ada habisnya sampai kita mati. Dan hidup kita dihabiskan untuk menjawab pertanyaan itu. Kenapa ? Karena kita takut tidak bisa hidup sesuai tuntutan masyarakat. Kita takut tidak bisa menjadi seperti apa yang masyarakat inginkan. Kita selalu ingin memperlihatkan yang terbaik sehingga lupa untuk bertanya pada diri sendiri, “Inikah yang saya inginkan ?” Orang-orang yang tidak tahan memilih bunuh diri sebagai penyelesaiannya. Mungkin karena tuntutan itu jugalah alasan kenapa saya pernah punya keinginan tinggal di luar angkasa

Saya terkesan pada seorang tokoh bernama Inuzuka dalam dorama Nankyoko Tairiku yang nekat ikut serta dalam petualangan ekspedisi Antartika hanya untuk menemukan apa yang diinginkannya dalam hidup. Mencari apa yang kita inginkan membuat kita seperti terombang-ambing di tengah waktu yang berdetak cepat. Dan tanpa disadari, waktu telah melangkah terlalu jauh. Yah, sepertinya hal yang paling sulit di muka bumi ini adalah selalu mengetahui dengan akurat apa yang benar-benar kita inginkan. Tapi bukankah itu lebih baik dibanding tak punya keinginan sama sekali ? Mati karena berusaha keras mencari tahu apa yang kita inginkan lebih baik dibanding mati bunuh diri tanpa tahu apa-apa.
 
;