“Jika muncul
kekosongan, sesuatu harus datang mengisinya. Karena itulah yang dilakukan semua
orang”
~Haruki
Murakami~
Awal tahun lagi-lagi
membawa berita yang disebut-sebut cetar membahana versi Kanjeng Mami. Kemarin,
hujan turun cukup deras. Cuaca dingin. Saya sedang membaca buku sambil
berbaring. Buku yang sudah dibaca, tapi dibaca kembali. Sama seperti ingatan
yang dikumpulkan kembali menjadi kenangan (halah). Tiba-tiba ponsel berbunyi
tanda satu pesan masuk. Saya meraih posel, membaca pesan itu sembari menguap. Hujan
di siang hari memang momen yang sempurna untuk tidur. Tetapi, sebaris kalimat
pendek dalam pesan itu langsung mengusir rasa kantuk saya. Mata saya melebar menangkap
isi pesan itu. Gabungan antara kaget, tidak percaya dan bahagia. Saya terlonjak
bangun dan membaca pesan itu sekali lagi. Sekali lagi. Dan sekali lagi.
Segera saya
mengetik balasan. Saking semangatnya sampai banyak salah ketik di beberapa
bagian. Tanpa peduli dengan susunan huruf yang kacau, pesan balasan pun
dikirim. Beberapa menit kemudian, tanda
panggilan masuk berdering. Begitu mengangkat telepon, saya langsung mencecar si
Kanjeng Mami dengan berbagai pertanyaan. What, Where, When, Who, Why and How
(halah). Beberapa poin penting terjawab. Tapi masih samar-samar. Menyisakan
ketidakpuasan bagi saya sebagai penanya. Telepon ditutup. Saya tercenung,
sembari mengingat berita cetar membahana tahun lalu.
Bila tahun lalu
kabar bahagia datang dari si Perempuan, pesan masuk tadi menyampaikan kabar
bahwa kali ini, giliran si Arai wannabe (maafkan saya untuk nama samaranmu) yang
membawa berita gembira. Tepatnya hari sabtu pekan ini. Pantas saja blognya
kosong melompong selama dua bulan lebih. Terkejut juga dapat berita mendadak begini.
Tapi bersyukur, karena akhirnya selesai juga cerita itu. Kini, teman-temannya
tidak perlu lagi disibukkan dengan berbagai percobaan perjodohan.
Ngomong-ngomong,
setelah sebelumnya terdampar di Jepang sono, makhluk ini kembali mendaratkan kakinya
di Thailand dan tinggal selama beberapa bulan di sana. Sewaktu saya ikut dalam perjalanan
enam hari di Bangkok, ada rencana bertemu demi oleh-oleh yang dipesan Kanjeng Mami.
Tapi karena sesuatu dan lain hal, akhirnya pertemuan itu tidak jadi.
Setelah dua
belas tahun menatap satu sosok, tak disangka jodohnya justru datang dari negeri
antah berantah. Berdasarkan hasil investigasi, tersangka mengaku bahwa setelah menikah
nanti, dia akan berkelana ke India. Katanya biar pulang nanti sudah pintar
joget dan jadi artis. Tapi, masih menurut pengakuan tersangka, dia tidak akan
membawa istrinya ke India, cukuplah dijadikan pajangan di rumah (sungguh terlalu).
Demi acara pernikahannya nanti, dia sampai jauh-jauh datang ke rumah calon
istrinya di Kalimantan dengan membawa keluarga besar (duileee…). Nah, berdasarkan
penyelidikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa setelah menikah, pasangan ini
terancam masuk salah satu kategori status yang sering disebut-sebut di twitter,
LDR (haduh, saya jadi ikut-ikutan lebay). Tapi kurang lebih begitulah penuturan
salah satu informan terpercaya kami.
Baiklah, sebelum
berubah menjadi lebih konyol lagi, saya akhiri tulisan ini dengan doa yang senantiasa
diucapkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
Wasallam untuk orang yang melangsungkan pernikahan :
Baarakallaahu laka, wa
baaraka 'alaika, wa jama'a baynakumaa fii khair
(Semoga Allah memberikan berkah kepadamu, semoga Allah mencurahkan
keberkahan kepadamu. Dan semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan)
Setelah
menulis, hujan di luar sudah reda. Matahari menyapu langit sore dengan warna keemasan.
Mendung sepertinya sedang hijrah ke tempat lain. Bagaimana menurutmu tonganni mentia’ ? Sejauh ini belum ada konferensi pers untuk para fans club. Hohoho ^_^