Dorama ini diadaptasi dari manga populer berjudul Hanazakari ni Kimitachi e (For You In Full Blossom) yang ditulis oleh Hisaya Nakajo-sensei. Doramanya sendiri berjudul Ikemen Paradise tapi lebih dikenal dengan Hana Kimi. Kata “Ikemen” dalam bahasa jepang artinya “good-looking guys”. Hana Kimi sebenarnya dorama lama, tapi karena pertama kali saya nonton yang SP, jadi tidak terlalu paham jalan ceritanya. Nah dua tahun lalu, teman saya yang baik hati, tidak sombong, tidak makan sabun dan rajin nabung mendownloadkan dorama ini. Makasih ya!
Ikemen Paradise atau Hana Kimi bercerita tentang seorang gadis bernama Ashiya Mizuki yang pindah sekolah dari California ke Jepang, tepatnya ke Osaka Gakuen, sekolah khusus laki-laki. Ashiya menyamar sebagai laki-laki agar bisa bertemu Sano Izumi, seorang atlit lompat tinggi yang pernah menyelamatkannya sewaktu di Amerika dulu. Sano mengundurkan diri dari lompat tinggi setelah kakinya cedera saat menyelamatkan Ashiya. Ashiya merasa berhutang budi pada Sano, karena itu ia nekat menyamar jadi laki-laki agar bisa membantu Sano kembali melompat.
Osaka Gakuen adalah sekolah asrama khusus laki-laki yang setiap asrama punya ketua dan ciri khas masing-masing. Asrama 1, leader-nya adalah Tennoji Megumi yang juga merupakan ketua klub karate. Asrama 2, leader-nya adalah Nanba Minami, seorang “Ladies Man”. Kebanyakan penghuni asrama ini berkecimpung di bidang olahraga. Asrama 3, leader-nya Masao Himejima tapi lebih mau dipanggil Oscar. Bidangnya adalah seni drama, teater dan hal-hal konyol lain seperti pemanggilan arwah. Cita-citanya ingin menjadi aktor Hollywood.
Setelah diperebutkan tiga leader asrama karena kemampuan berlarinya yang sangat cepat, Ashiya memutuskan masuk asrama 2 berhubung Sano juga tinggal di sana. Beruntungnya lagi, mereka sekamar. Ashiya, Sano, Nakatsu, Sekime, Nakao, Kayashima dan beberapa siswa lain adalah siswa tahun pertama. Cerita selengkapnya kalian nonton saja sendiri yah.
Komentar saya, dorama ini adalah dorama terkonyol dan terlucu yang pernah saya tonton. Apalagi kalau sudah melibatkan persaingan antar asrama, maka semua hal-hal gila, unik, dan tidak masuk akal tumpah tuah di sini. Berulang kali pun menonton rasanya tidak pernah bosan. Daya tarik Hana Kimi memang ada pada kekonyolan dan pemerannya yang berjibun.
Selain itu saya salut sama para pemerannya yang benar-benar total dalam akting. Banyak aktor dan aktris dalam dorama ini yang hanya berfungsi sebagai figuran tapi mereka tidak main-main dalam berakting. Selain itu, sutradaranya, siapapun ia, pasti orang hebat karena bisa mengontrol banyaknya pemain dengan ide-ide humor yang sangat komikal. Kemampuan akting pemainnya seperti Oguri Shun dan Ikuta Toma tidak diragukan lagi. Kalau Oguri yang memerankan karakter Sano sepertinya memang sudah identik dengan peran kalem dan cool. Kayaknya image itu tidak bisa lepas meski dia sudah pernah memerankan tokoh culun dan polos dalam dorama Binbo Danshi. Ikuta Toma juga berperan sangat bagus. Sebagai Nakatsu, kalau berakting konyol benar-benar konyol tapi kalau akting marah bisa mengerikan.
Selanjutnya Mizushima Hiro. Di antara semua dorama dan beberapa filmnya yang sudah saya nonton, menurutku, Nanba-senpai adalah karakter yang paling cocok dia perankan. Aktingnya lepas dan natural. Dalam pandangan saya, orang ini agak kaku berakting jika memerankan karakter yang serius seperti di dorama Mei-chan no Shitsuji dan film Beck. Tapi kalau dapat peran konyol seperti di Hana Kimi atau Tokyo Dogs, Hiro bisa memerankannya dengan baik. Dia juga agak kaku berperan sebagai berandalan di film Drop dan sangat culun di film Kanojo to no Tadashii Asobikata. Film Mizushima Hiro yang belum saya nonton adalah serial Kamen Rider Kabuto. Entah kapan bisa dapat serial ini. Ada yang punya ?
Kemudian Kimura Ryo yang memerankan tokoh Nakao, manusia gay yang menyukai Nanba-senpai. Ehm, khusus masalah gay, dalam pandangan apapun baik agama, budaya, HAM, jalan hidup atau apapun namanya, saya tidak pernah sepakat dengan fenomena gay. Kupikir dunia tidak perlu diperparah dengan hal-hal semacam ini. Daripada menganggapnya sebagai takdir, kenapa tidak berpikir bahwa itu adalah penyakit yang harus segera diobati. Wokeh, kembali ke tokoh Nakao. Sebenarnya saya kasihan sama aktor yang satu ini karena sering dikasih peran gender ambigu dan kontroversial seperti di dorama Nodame Cantabile. Tapi kalau melihat wajahnya yang lebih condong disebut cantik daripada tampan, mungkin bisa dimaklumi kenapa dia dapat peran demikian. Dari hasil googling, katanya di serial terakhir manganya, Nakao menyatakan cinta pada Nanba-senpai tapi ditolak (huahaha...itu sudah pasti). Tapi, saya salut sama aktor ini. Ryo yang dikasih peran kewanita-wanitaan di Hana Kimi bisa memerankan tokoh berandalan dan tukang bully di dorama Otomen bersama Okada Masaki.
Selanjutnya ada Okada Masaki yang berperan sebagai Sekime Kyogo, seorang atlit sprinter dari asrama 2. Aktor ini juga berperan sebagai tokoh utama dalam dorama Otomen dan film I Give My First Love to You bersama Inoue Mao. Yang paling berkesan dari Sekime di Hana Kimi adalah saat ia memakai kostum cosplay Char Aznable (karakter Gundam) demi menarik perhatian Erika (salah satu personil Hibari Four). Kostum Char dan rambut pirang sangat cocok untuknya. Selain itu, ekspresi Sekime saat Erika bilang bahwa dia adalah fans Gundam juga ngena banget. “Arigatooo...minna”, katanya.
Berikutnya lagi ada Yamamoto Yusuke yang berperan sebagai Kayashima. Kayashima adalah teman sekamar Nakatsu yang bisa melihat hantu, bisa melihat aura orang, bahkan kemampuannya juga bisa dipakai sebagai detektor harta karun (weleh weleh...kemampuan apa ini ?). Sejak awal dia tahu bahwa Ashiya adalah perempuan dengan melihat auranya tapi dia diam saja. Orang ini benar-benar baik. Dan seperti halnya Mizushima Hiro, Yusuke juga adalah alumni Kamen Rider, Kamen Rider Sasword. Sepertinya Kamen Rider di Jepang sangat digemari ya, terbukti dari banyaknya aktor yang memerankan serial ini dengan berbagai versi.
Berikutnya ada Mizobata Junpei sebagai Kazuma. Perannya hanya sedikit di dorama ini, bahkan boleh dibilang sangat sedikit. Tapi sekarang si Junpei telah mengukuhkan dirinya sebagai tokoh Kudo Shinichi, detektif terkenal dalam serial Detective Conan. Aktingnya sebagai detektif juga pas dengan lawan main Kutsuna Shiori sebagai Mouri Ran. Hanya satu hal yang mengganjal bagi saya yaitu cara larinya yang aneh. Berbeda dengan Oguri Shun saat memerankan Shinichi yang mempunyai cara lari yang cool, cara berlari Junpei seperti diseret, tapi secara keseluruhan aktingnya tambah bagus.
Berikutnya Ishigaki Yuma yang berperan sebagai Tennoji, leader asrama 1 dan ketua klub karate. Muka Tennoji lucu sekali saat latihan wawancara. Hubungannya dengan Kanna tidak disetujui oleh bawahannya di klub karate. Yang paling berkesan adalah adegan acara jodoh-jodohan dengan siswi dari St. Blossom yang dilatari sepotong kecil lagu Whitney Housten “I Will Always Love You”. Asli adegan ini kocak banget, ekspresinya Tennoji lucu.
Meski konyol, sebenarnya semua tokoh masih punya sedikit kewarasan kecuali satu-satunya tokoh ini, Oscar M. Himejima. Astaga, saya selalu berpikir bahwa Oscar (yang diperankan oleh Kyo Nobuo) pastilah orang gila yang ikut casting. Aktingnya benar-benar gokil dan sinting. Tapi saat melihat perannya sebagai pelayan di Mei-chan no Shitsuji, saya ternganga karena karakter dan penampilannya beda jauh, dan dia bisa memerankannya dengan baik. Saya bahkan tidak yakin kalau yang jadi Nezu di dorama Mei-chan dan Oscar di Hana Kimi adalah orang yang sama. Hountoni sugoooi.
Sebenarnya masih banyak karakter yang belum diceritakan tapi di antara semuanya, hanya yang saya sebutkan di atas yang berkesan. Lagipula seperti yang saya bilang tadi bahwa pemeran dorama ini bejibun jumlahnya, jari saya bisa jadi dadu kalau menuliskan semuanya.