20 December 2013

Meraut Usia

Waktu sedang meraut usia, menabur remah-remahnya dalam sekat lembaran kitab. Seorang bijak pernah bernasihat, manusia ibarat kumpulan hari. Tatkala hilang satu hari, hilang pula sebagian diri. Layaknya dedaunan tercerabut satu demi satu. Layaknya air menguap tetes demi tetes. Entah berapa lagi yang kini tersisa. Rahasia itu hanya milik Sang Pencipta.

Waktu kerap melenakan. Satu di antara dua nikmat yang sering luput dari perhatian. Lalu pada titik tertentu tak sadar lisan pun berucap, betapa cepat waktu berlalu. Mungkin ia lupa, waktu adalah makhluk yang tak pernah menunggu.

Waktu sedang meraut usia. Segala niat, kata dan tindak tak ada yang luput. Yang terbersit akan tercatat. Yang terucap akan tercatat. Begitu pun setiap amalan. Tak peduli baik atau buruk. Hingga suatu ketika, ia tiba pada satu lembar terakhir. Halaman penutup bernama maut. Lalu ke mana kesudahan kala itu ? Di pintu manakah ia akan mengetuk ?
 
;