Empat hari terakhir ini saya jadi panitia dalam suatu rangkaian acara besar. Kegiatan itu bertempat di sebuah pusat pelatihan di kota ini. Salah satu tugas saya adalah menjaga anak di tempat penitipan anak. Puluhan anak berkumpul di sana. Mulai dari bayi usia 8 bulan sampai anak kelas dua SD. Saya dan belasan teman diturunkan untuk menjaga anak-anak itu. Baru dua jam berjalan, rasanya tenaga saya sudah habis. Menjaga anak-anak jauh lebih melelahkan dibanding menganalisis data atau naik bolak balik tangga fakultas. Menangis seperti jadi virus flu, cepat menular. Tangisan satu anak akan diikuti berjamaah oleh anak-anak yang lain. Setelah melerai satu pertengkaran karena memperebutkan mainan, tiba-tiba ada lagi yang datang mengadu,
“Kak, di sana Adi menangis dipukul sama Fatan”
“Apaaaa ??”
Saya dan teman-teman kelabakan menenangkan anak yang menangis dan melerai mereka yang saling memukul. Beberapa sibuk memberi makan bubur dan mengganti popok bayi. Di tempat ini saya merasakan sulitnya jadi ibu. Tapi di sini juga saya melihat sisi lain dari teman-teman yang tidak saya temukan di hari-hari biasa. Beberapa di antara mereka ada yang pendiam, cuek dan cenderung jaim. Tapi mereka terlihat berbeda saat menghadapi anak-anak. Karena ketika menenangkan anak yang menangis, kau harus bertingkah seperti anak-anak juga. Bermain lempar bola, bicara dengan boneka, main ayunan atau mambacakan cerita sambil menirukan suara binatang. Teman-teman saya yang pendiam berubah jadi cerewet ketika menenangkan anak yang menangis. Teman saya yang jaim tidak malu lari keliling berulang-ulang mengambil bola atau seperti orang gila yang bicara dengan boneka.
Tapi yang paling berkesan adalah di hari terakhir. Setelah membersihkan aula, saya beristirahat sejenak sambil berbaring menghadap ke langit-langit. Saat itulah saya sadar ada sesuatu di langit-langit aula itu. Di sana ada beberapa titik yang dihubungkan dengan garis dan akhirnya membentuk pola. Di samping pola itu tertulis “Andromeda”. Ternyata seseorang telah melukis konstelasi di sana. Gambarnya sederhana, hanya menghubungkan titik-titik dengan garis warna hitam. Tapi siapapun dia, orang itu pasti sangat paham konstelasi. Ada 48 pola yang terbentuk lengkap dengan namanya. Ada Orion, Auriga, Aquila dan konstelasi-konstelasi lain yang saya tidak ingat namanya. Orang itu melukis seluruh rasi bintang yang dibuat oleh Ptolomeus. Lukisan yang sederhana tapi mengagumkan.