20 December 2011

Haruskah Adu Fisik Dulu ?

Masih berlokasi di jalan raya, beberapa pekan yang lalu terjadi tabrakan antara dua pengendara motor. Salah satu di antaranya adalah seorang bapak yang membonceng anak dan istrinya. Yang menjadi perhatian saya adalah sikap bapak itu. Setelah motor, anak dan istrinya tersungkur di jalan ia bangkit berjalan menuju pengendara satunya. Tanpa babibu, bapak itu melayangkan tinju pada pengendara tesebut. Saya heran, dalam pandangan saya, bapak itu seharusnya memeriksa dulu keadaan istri dan anaknya, apakah mereka terluka atau tidak, baru adu jotos kalau memang nafsu. 

Beberapa tahun sebelumnya, saat SMA, seorang teman menceritakan peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa ibunya. Saat itu ia membonceng ibunya pulang dari pasar. Di sebuah perempatan, ada pengendara lain dengan kecepatan tinggi yang langsung menabrak motornya. Ibunya terpental dan kepalanya membentur aspal. Teman saya bangkit dan menoleh sebentar ke arah ibunya lalu berjalan ke arah pengendara tadi dan seperti juga bapak tadi, ia langsung melayangkan tinjunya. Puas adu jotos barulah ia menghampiri ibunya dan sadar bahwa sang ibu terluka parah di bagian tengkorak. Setelah dia bercerita, saya bertanya, bukankah seharusnya dia melihat kondisi ibunya terlebih dahulu. Teman saya menjawab bahwa saat itu yang ada di kepalanya hanya memukul pengendara tadi. 

Saya juga pernah melihat tabrakan antara angkot dan motor di depan sebuah mall. Lagi-lagi, pengendara motor itu begitu bernafsu adu jotos dengan sopir angkot tanpa melihat kondisi orang yang ia bonceng. Apakah laki-laki memang selalu bertindak seperti itu ? Maksudku, kenapa mereka cenderung mendahulukan adu fisik? Apakah untuk memperlihatkan bahwa ia yang benar atau malah untuk menutupi kesalahannya ?
 
;